Penyebab ayam DOC sering mati ternyata ini penyebabnya


Anak ayam DOC (Day Old Chick), atau anak ayam yang baru menetas, adalah fase penting dalam peternakan ayam. Fase ini sangat kritis karena anak ayam masih sangat rentan terhadap berbagai masalah, baik itu terkait kesehatan maupun kondisi lingkungan. Ketidakmampuan menjaga kesehatan dan lingkungan yang baik dapat menyebabkan kematian anak ayam yang cukup tinggi, dan ini tentu merugikan peternak.

Berikut ini adalah beberapa penyebab utama mengapa anak ayam DOC sering mati, serta cara mengatasinya agar angka kematian bisa ditekan.

1. Kualitas DOC yang Kurang Baik
Kualitas DOC yang dibeli dari hatchery atau tempat penetasan sangat mempengaruhi tingkat kelangsungan hidup anak ayam. Anak ayam yang berasal dari induk yang kurang sehat, berusia terlalu tua, atau terlalu muda, memiliki kualitas telur yang kurang baik sehingga bisa menghasilkan DOC yang lemah dan rentan terhadap penyakit.

Cara mengatasi:
- Pastikan membeli DOC dari hatchery yang terpercaya dan memiliki reputasi baik.
- Lakukan pengecekan visual pada DOC yang dibeli. DOC yang sehat biasanya aktif, bergerak dengan lincah, bulu mengkilap, dan tidak terdapat cacat fisik.
- Cek sertifikasi atau catatan vaksinasi pada DOC sebelum dibeli.

2. Sistem Pemanas yang Tidak Optimal
Suhu sangat penting untuk anak ayam DOC, terutama dalam beberapa minggu pertama kehidupan mereka. Sistem pemanas yang tidak optimal, baik itu terlalu dingin atau terlalu panas, bisa menyebabkan anak ayam mengalami stres, yang pada akhirnya bisa memicu kematian. Suhu kandang yang terlalu dingin akan menyebabkan anak ayam berkumpul di satu tempat, yang berpotensi mengakibatkan tumpukan dan akhirnya beberapa anak ayam mati terhimpit. Sebaliknya, suhu yang terlalu panas bisa menyebabkan dehidrasi dan kelelahan pada anak ayam.

Cara mengatasi:
- Pastikan suhu kandang anak ayam berada di kisaran 32-35 derajat Celcius pada minggu pertama. Kemudian, turunkan suhu secara bertahap sekitar 2-3 derajat setiap minggu.
- Gunakan pemanas yang efisien dan atur ketinggian atau jarak pemanas agar suhu tersebar merata di seluruh area kandang.
- Perhatikan perilaku anak ayam sebagai indikator suhu. Jika mereka berkumpul di bawah sumber pemanas, berarti suhu terlalu dingin. Jika mereka menjauh dari pemanas, suhu terlalu panas.

3. Kualitas Pakan yang Buruk
Nutrisi sangat penting bagi pertumbuhan anak ayam DOC. Kualitas pakan yang buruk atau tidak seimbang bisa menyebabkan pertumbuhan yang lambat, penurunan kekebalan tubuh, dan membuat anak ayam lebih mudah terserang penyakit. Pakan yang tidak segar atau terkontaminasi dengan jamur dan bakteri juga bisa menjadi sumber penyakit yang mematikan.

Cara mengatasi:
- Berikan pakan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi anak ayam, khususnya pakan yang kaya akan protein, vitamin, dan mineral.
- Gunakan pakan dari produsen yang terpercaya dan pastikan pakan disimpan dengan baik agar tidak terkontaminasi.
- Pastikan juga bahwa pakan yang diberikan segar dan bebas dari jamur atau zat-zat beracun lainnya.

4. Kebersihan Kandang yang Kurang Terjaga
Lingkungan yang kotor dan tidak terjaga kebersihannya dapat menjadi sarang bakteri, virus, dan parasit yang dapat menyebabkan berbagai penyakit pada anak ayam DOC. Beberapa penyakit yang sering menyerang anak ayam adalah koksidiosis, kolibasilosis, dan penyakit pernapasan.

Cara mengatasi:
- Pastikan kandang dibersihkan secara teratur, setidaknya setiap hari, untuk menghilangkan kotoran dan sisa pakan yang bisa menjadi sumber penyakit.
- Gunakan desinfektan yang aman untuk membersihkan peralatan dan kandang sebelum memasukkan DOC baru.
- Cegah akses hewan liar ke dalam kandang yang bisa menjadi pembawa penyakit.

5. Dehidrasi dan Kekurangan Air Minum
Anak ayam yang tidak mendapatkan cukup air minum akan cepat mengalami dehidrasi, yang bisa berujung pada kematian. Ini sering terjadi karena kurangnya perhatian pada ketersediaan air bersih di dalam kandang. Anak ayam yang kekurangan air minum juga akan mengalami penurunan nafsu makan, yang pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan mereka.

Cara mengatasi:
- Pastikan air minum selalu tersedia dalam jumlah yang cukup dan bersih.
- Gunakan tempat minum yang sesuai dengan usia anak ayam, sehingga mereka mudah menjangkau air.
- Bersihkan tempat minum setiap hari untuk mencegah pertumbuhan bakteri atau jamur.

6. Serangan Penyakit
Anak ayam DOC rentan terhadap berbagai penyakit, terutama karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang. Beberapa penyakit yang sering menyerang anak ayam adalah Marek, ND (Newcastle Disease), Gumboro, dan penyakit pernapasan lainnya.

Cara mengatasi:
- Lakukan vaksinasi sesuai dengan program yang direkomendasikan oleh ahli kesehatan hewan. Vaksinasi penting untuk mencegah penyakit-penyakit yang mematikan.
- Perhatikan tanda-tanda awal penyakit seperti penurunan nafsu makan, lemas, bulu kusam, atau adanya suara napas yang tidak normal.
- Segera pisahkan anak ayam yang sakit dari kawanan lainnya untuk mencegah penyebaran penyakit.

7. Stres Transportasi
Proses transportasi dari tempat penetasan hingga ke kandang sering kali menjadi momen stres bagi anak ayam. Terlalu lama di perjalanan, penanganan yang kasar, atau kondisi transportasi yang buruk bisa menyebabkan anak ayam mengalami stres berat. Stres ini berpotensi menurunkan daya tahan tubuh anak ayam dan membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit.

Cara mengatasi:
- Pastikan proses transportasi dilakukan dengan cepat dan efisien. Jangan biarkan anak ayam terlalu lama berada dalam perjalanan.
- Gunakan wadah yang nyaman dan sesuai untuk mengangkut anak ayam. Jangan terlalu penuh agar mereka memiliki ruang gerak yang cukup dan tidak terhimpit satu sama lain.
- Berikan air minum sesegera mungkin setelah tiba di kandang untuk mencegah dehidrasi akibat stres perjalanan.

8. Kualitas Udara yang Buruk
Sirkulasi udara yang buruk di dalam kandang dapat menyebabkan peningkatan konsentrasi gas berbahaya seperti amonia, yang bisa menyebabkan gangguan pernapasan pada anak ayam. Kualitas udara yang buruk juga memicu kelembapan yang tinggi, yang merupakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan bakteri dan jamur.

Cara mengatasi:
- Pastikan ventilasi kandang baik, sehingga udara segar dapat mengalir dengan lancar dan gas berbahaya seperti amonia dapat keluar.
- Jangan biarkan kandang terlalu lembab. Gunakan serbuk gergaji atau sekam padi sebagai alas kandang untuk menyerap kelembapan.
- Jaga kebersihan kandang secara teratur untuk mengurangi penumpukan kotoran yang bisa memicu peningkatan gas amonia.

9. Perubahan Cuaca yang Ekstrem
Anak ayam DOC sangat sensitif terhadap perubahan suhu dan cuaca. Cuaca yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat menyebabkan anak ayam mengalami stres suhu, yang pada akhirnya bisa menurunkan imunitas dan meningkatkan risiko kematian.

Cara mengatasi:
- Sesuaikan kondisi lingkungan kandang dengan cuaca. Jika cuaca terlalu panas, pastikan ventilasi baik dan berikan kipas angin jika perlu. Jika cuaca terlalu dingin, pastikan sistem pemanas bekerja dengan optimal.
- Pantau suhu kandang secara rutin menggunakan termometer agar tetap berada dalam batas aman.

10. Kekurangan Cahaya
Cahaya sangat penting dalam fase awal pertumbuhan anak ayam, terutama untuk merangsang nafsu makan mereka. Kekurangan cahaya bisa menyebabkan anak ayam malas makan dan pada akhirnya menghambat pertumbuhannya.

Cara mengatasi:
- Pastikan anak ayam mendapatkan cahaya yang cukup, terutama di malam hari, agar mereka tetap aktif dan mau makan.
- Gunakan lampu yang tidak terlalu terang, tetapi cukup untuk menerangi seluruh area kandang.

Kematian anak ayam DOC adalah masalah yang sering dihadapi oleh peternak, namun banyak penyebab yang bisa diatasi dengan manajemen yang baik. Penting bagi peternak untuk memperhatikan semua aspek mulai dari kualitas DOC, pemanas, pakan, kebersihan kandang, hingga pencegahan penyakit. Dengan manajemen yang baik, angka kematian bisa ditekan, sehingga peternakan ayam bisa berjalan lebih efisien dan menguntungkan.

Bagikan ke temanmu!

Artikel mfb lainnya

Previous
Next Post »