Gangguan bipolar seringkali diabaikan atau disalahpahami oleh masyarakat. Banyak orang mengira gangguan bipolar hanyalah perubahan suasana hati, padahal gangguan ini jauh lebih kompleks. Pada artikel kali ini kita akan membahas apa itu gangguan bipolar, gejala yang harus diwaspadai, penyebab, dan solusi untuk membantu penderitanya dan orang di sekitarnya.
1. Apa itu gangguan bipolar?
Gangguan bipolar adalah gangguan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati yang tidak stabil. Orang dengan gangguan bipolar mengalami masa-masa ketika suasana hati mereka sangat tinggi atau sangat rendah. Penderita gangguan bipolar mengalami dua fase utama, yaitu:
- Mania atau Hypomania: Ini adalah fase dimana seseorang merasa sangat bahagia, energik dan penuh semangat. Perbedaan antara mania dan hipomania terletak pada intensitasnya. Mania lebih parah dan dapat menyebabkan perilaku yang sangat berbahaya atau tidak realistis, sedangkan hipomania cenderung lebih ringan namun tetap mengkhawatirkan.
- Depresi: Ini adalah periode ketika suasana hati pasien berubah menjadi perasaan sedih, putus asa, atau kehilangan minat pada hal-hal yang biasanya menyenangkan.
Kedua tahapan ini tidak selalu terjadi secara bergantian. Beberapa orang mungkin mengalami episode depresi yang lebih parah daripada mania atau hipomania, sementara yang lain mungkin mengalami kedua episode tersebut secara bersamaan, yang disebut episode campuran.
2. Jenis gangguan bipolar
Ada beberapa jenis gangguan bipolar yang dibedakan berdasarkan intensitas dan pola perubahan mood. Berikut jenis-jenis gangguan bipolar:
- Bipolar I: Ini adalah bentuk gangguan bipolar yang paling parah. Orang dengan bipolar I mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung setidaknya tujuh hari atau dirawat di rumah sakit. Episode depresi sering kali berlangsung selama dua minggu atau lebih.
- Bipolar II: Orang dengan bipolar II mengalami periode depresi berat dan periode hipomania (mania). Meski hipomania tidak separah mania, depresi yang Anda alami bisa jadi sangat serius.
- Cyclothymia: Ini adalah bentuk gangguan bipolar yang lebih ringan di mana individu mengalami beberapa episode hipomania dan depresi ringan yang berlangsung setidaknya dua tahun.
- Bipolar Tidak Tertentu: Ini adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan gangguan bipolar yang tidak memenuhi kriteria spesifik di atas namun masih berhubungan dengan perubahan suasana hati yang signifikan.
3. Gejala gangguan bipolar
Gejala gangguan bipolar berbeda-beda tergantung stadium yang Anda alami. Gejala-gejala ini dibagi menjadi dua kategori utama: mania/hipomania dan depresi.
Gejala mania atau hipomania:
- Energi berlebihan dan perasaan bahagia atau kegembiraan berlebihan
- Meningkatnya rasa percaya diri yang tidak realistis (rasa keagungan)
- Berkurangnya kebutuhan tidur tanpa rasa lelah
- Banyak bicara cepat, sering sulit diikuti
- Pikiran terburu-buru dan sulit berkonsentrasi
- Perilaku impulsif, seperti mengeluarkan uang berlebihan, mengambil keputusan atau aktivitas berisiko, aktivitas seksual yang tidak biasa
- Mudah tersinggung atau tidak nyaman, terutama jika perilakunya dipertanyakan orang lain
Gejala depresi:
- Perasaan sedih, hampa atau putus asa terus-menerus
- Kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas yang biasanya dinikmati
- Kelelahan atau kehilangan energi, bahkan ketika melakukan hal-hal sederhana
- Insomnia, seperti susah tidur atau terlalu banyak tidur
- Perubahan kebiasaan makan atau berat badan
- Perasaan bersalah atau tidak berharga
- Kesulitan berkonsentrasi, mengambil keputusan atau berpikir jernih
- Pikiran untuk mati
4 Penyebab Gangguan Bipolar
Meskipun Penyebab pasti dari gangguan bipolar belum sepenuhnya dipahami, beberapa faktor diperkirakan berperan dalam perkembangannya, antara lain :
- Faktor genetik: Gangguan bipolar sering kali memiliki komponen genetik. Jika seseorang memiliki anggota keluarga yang menderita kelainan ini, maka risiko terkena penyakit tersebut meningkat.
- Ketidakseimbangan kimiawi di otak: Neurotransmiter, seperti serotonin dan dopamin, diketahui memengaruhi suasana hati dan perilaku. Ketidakseimbangan bahan kimia ini diduga berperan dalam gangguan bipolar.
- Struktur dan fungsi otak: Penelitian menunjukkan bahwa orang dengan gangguan bipolar mungkin memiliki perbedaan pada struktur otak tertentu, meskipun temuan ini perlu dipelajari lebih lanjut.
- Stres lingkungan: Peristiwa traumatis atau tekanan emosional yang signifikan, seperti kematian orang yang dicintai, perceraian, atau masalah keuangan, dapat memicu periode gangguan bipolar pada orang yang rentan.
5. Cara menangani gangguan bipolar
Meskipun gangguan bipolar adalah penyakit jangka panjang yang memerlukan pengobatan berkelanjutan, ada banyak cara berbeda untuk menanganinya agar penderitanya dapat hidup bahagia dan produktif . dan cara yang sehat. kehidupan. Perawatan untuk gangguan bipolar biasanya mencakup kombinasi dari:
a. Pengobatan
Pengobatan adalah bagian penting dalam pengobatan gangguan bipolar. Beberapa obat yang umum digunakan antara lain:
- Penstabil suasana hati: Obat seperti litium sering kali digunakan untuk membantu menstabilkan suasana hati dan mencegah episode manik atau depresi.
- Antidepresan: Dalam beberapa kasus, dokter Anda mungkin meresepkan antidepresan untuk membantu mengendalikan gejala depresi. Namun, antidepresan sering kali dikombinasikan dengan penstabil suasana hati untuk mencegah episode mania.
- Antipsikotik: Jika gejala manik sangat parah atau jika gejala depresi tidak membaik dengan pengobatan lain, antipsikotik mungkin akan diresepkan.
b. Psikoterapi
Selain pengobatan, psikoterapi juga membantu dalam menangani gangguan bipolar. Beberapa metode yang umum digunakan antara lain:
- Terapi perilaku kognitif (CBT): CBT membantu individu mengenali pola berpikir negatif dan menggantinya dengan cara berpikir baru yang lebih sehat. Terapi ini juga dapat membantu mengidentifikasi penyebab episode manik atau depresi.
- Terapi Irama Interpersonal dan Sosial (IPSRT): Terapi ini berfokus pada menstabilkan rutinitas sehari-hari, termasuk tidur, makan, dan jadwal sosial, Dapat membantu mencegah perubahan suasana hati.
c. Perubahan Gaya Hidup
Mengadopsi gaya hidup sehat juga sangat penting dalam pengelolaan gangguan bipolar. Beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:
- Rutinitas Harian yang Konsisten: Menjaga jadwal tidur dan aktivitas harian yang konsisten dapat membantu mengurangi risiko episode suasana hati yang ekstrem.
- Olahraga Teratur: Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi gejala depresi.
- Mengelola Stres: Menggunakan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam dapat membantu mengurangi stres, yang bisa menjadi pemicu perubahan suasana hati.
d. Dukungan Sosial
Dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok dukungan juga sangat penting dalam perjalanan pengelolaan gangguan bipolar. Berbicara dengan orang lain yang mengalami kondisi serupa atau meminta bantuan profesional dapat membantu individu merasa lebih dipahami dan didukung.
Gangguan bipolar adalah kondisi mental yang kompleks yang membutuhkan perhatian dan pengelolaan jangka panjang. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang gejala, penyebab, dan pengobatan yang tersedia, individu dengan gangguan bipolar dapat menjalani kehidupan yang produktif dan memuaskan.
Dukungan dari keluarga, teman, dan profesional kesehatan mental sangat penting untuk membantu mereka dalam menghadapi tantangan ini. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan tanda-tanda gangguan bipolar, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.